TUGAS
ETIKA
& NILAI LINGKUNGAN
"JEJAK KAKI EKOLOGIS"
(ECOLOGICAL FOOTPRINT)
NAMA :
SRIWAHYUNI
NIM : 12.13101.00.52
DOSEN
PEMBIMBING
PROF.
SUPLI EFFENDI RAHIM
PROGRAM PASCA SARJANA KESEHATAN MASYARAKAT
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN BINA HUSADA
PALEMBANG
2013
BAB I
PENDAHULUAN
I.1 Latar
Belakang
Menghitung
jejak ekologi perseorangan bertujuan
untuk memperkirakan berapa banyak atau berapa besar produktivitas biologik
lahan yang ada di bumi dan air yang dibutuhkan untuk mendukung gaya hidup orang masing-masing. Perhitungan
meliputi delapan kategoris yang mewakili beberapa cara manusia menggunakan alam
setiap hari. Perhitungan yang sering
dijelaskan bukan survei yang ilmiah, tapi memberikan perkiraan yang baik
yang berimplikasi pada gaya hidup sesorang.
Analisis
gaya hidup yang lebih teliti meliputi beberapa kenyataan yang seringkali
meningkat atau bertambah ukurannya salah satunya menggunakan jejak ekologi
(ecological footprint). Beberapa gaya
hidup seperti ukuran atau besarnya rumah atau berapa banyak mobil masing-masing
anggota keluarga tidak mereka kendalikan secara langsung. Hal tersebut
menjelaskan bahwa perhitungan berarti memberi suatu sudut pandang terhadap
kehidupan seseorang dan merupakan dasar
informasi yang dapat membantu memonitor dampak perubahan – perubahan yang
dibuat seseorang dalam gaya hidupnya. Seseorang dapat sebagai contoh membuat
pilihan yang berbeda jika seseorang menginginkan rumah atau mobil di masa yang
akan datang. Hubungan antara kesadaran akan gaya hidup dan masa depan, jejak
ekologis penting dipelajari dapat menghasilkan outcome yang dapat digunakan .
Sebuah pendekatan yang baru-baru ini populer
dengan Ecological Footprint menjadi alat ukur yang mengkaji tingkat
konsumsi manusia dan dampaknya terhadap lingkungan. Konsep "jejak kaki
ekologis" (Ecological Footprint) diperkenalkan pada tahun 1990-an
oleh William Rees dan Mathis Wackernagel (Wackernagel and Rees, 1996).
Ecological
Footprint mengukur permintaan penduduk atas alam dalam satuan metric yaitu area
global biokapasitas. Dengan membandingkan
Ecological Footprint dengan ketersediaan kapasitas biologis bumi, analisis Ecological Footprint menyarankan apakah
pemanfaatan lahan pertanian, hutan, peternakan, lahan energy itu dapat
dilanjutkan.
Pada 2001 kapasitas lahan kehidupan
(biocapacity) bumi hanyalah 11.3 miliar global hektare, yang hanya
merupakan seperempat permukaan bumi atau hanya memberi jatah paling tinggi 1,8
gha per orang. Adapun WWF (2005) pernah menghitung bahwa rata-rata per kapita
jejak ekologi per orang di bumi adalah 2,2 gha, artinya selama ini, secara
rata-rata penduduk bumi mengalami defisit 0,4 gha.
Rata-rata jejak ekologi tertinggi
per kapita penduduk Amerika Serikat (9,5 gha), Inggris (5,45 gha), dan (Swiss 4
gha), sedangkan Indonesia diperkirakan rata-rata 1,2 gha. Adapun jejak ekologi
terendah adalah Bangladesh, dengan rata-rata 0,5 gha. Pendekatan ini
menunjukkan bahwa semakin kaya suatu negara dan bangsa, semakin besar jejak
ekologi mereka dalam menguras sumber daya di bumi. Dengan demikian, kapasitas
yang diperlukan dengan gaya hidup negara-negara maju jauh lebih boros, sehingga
untuk bangsa Amerika guna memenuhi gaya hidup mereka diperlukan 9,5 planet
setara dengan bumi, sedangkan warga Inggris memerlukan lima planet dan pola
jejak ekologi rakyat Swiss memerlukan empat planet lagi. Jadi gaya hidup mereka
di negara-negara kayalah yang menjadi penekan kemampuan bumi dalam menyediakan
suplai sumber daya alam.
I.2
Tujuan
1.
Untuk
mengetahui gambaran dan metode pengukuran jejak ekologis penulis dalam
satu tahun.
2.
Memberikan gambaran kebutuhan lahan perorang
pertahun berdasarkan kriteria di Indonesia.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.I Ekological
Footprint
2.1.1 Pengertian
Ecological Footprint adalah
alat bantu untuk dapat kita pergunakan dalam mengukur penggunaan
sumberdaya dan kemampuan menampung limbah dari populasi manusia dihubungkan
dengan kemampuan lahan, biasanya dinyatakan dalam hektar.
Ecological Footprint dapat
digunakan sebagai ukuran prestasi kita dalam mendukung keberlanjutan bumi ini,
dan menjadi indikator terbaik dan efisien dalam mendukung keberlanjutan
kehidupan. Alat ukur ini menjadi penting dalam konteks untuk mengetahui apakah
kegiatan konsumsi yang kita lakukan masih dalam batas daya dukung lingkungan
ataukah sudah melewatinya, dengan kata lain masih dalam surplus ataukah sudah
dalam defisit (penurunan kualitas) ekologi.
Ecological Footprint secara
sederhana dapat ditentukan dengan menelusuri berapa besarnya konsumsi sumberdaya alam (baik
berupa produk ataupun jasa), serta sampah yang kita produksi dan disetarakan
dengan area permukaan bumi yang produktif secara biologis dalam satuan luasan
hektar (ha).
Ecological
footprint (jejak ekologi) adalah suatu metode penghitungan sumberdaya yang
memperkirakan konsumsi sumberdaya alam dan penyerapan limbah yang diperlukan
sebuah populasi manusia atau kegiatan ekonomi dalam bentuk :
1.
Luas lahan area produktif (Wackernagel
and Rees, 1996).
Analisis
jejak ekologi ini menghitung dampak aktifitas manusia terhadap alam. Metode ini
mampu menjawab pertanyaan dasar pembangunan berkelanjutan, yaitu seberapa
besarsumberdaya alam yang telah digunakan manusia dibandingkan dengan ketersediaannya
sehingga konsep ini dapat membantu mencapai pembangunan keberlanjutan. Menurut
Wackernagel et.al. (2005) penelitian tentang jejak ekologimerupakan salah satu
upaya mendukung keberhasilan pemerintah nasional ataupun lokal dalam membantu
penduduknya hidup berkecukupan baik sekarang maupun dimasa depan. Walaupun
keberadaan modal alami, kemampuan alamuntuk menyediakan sumber daya dan
pelayanan ekologi bukanlah satu-satunya penentu keberhasilan ini. Namun tanpa
modal alami, visi tersebut menjadi tidak mungkin untuk diwujudkan. Hasil
penelitian Globalfootprint Network tahun 2006 dengan populasi penduduk dunia
6,6 milyar jiwa, menunjukan total biocapacity (kapasitasproduksi secara hayati)
adalah 11,9 milyar global hektar (gha) atau 1,8 gha perkapita, sedangkan total
jejak ekologi adalah 17,1 milyar gha atau 2,6 gha perkapita. Hal ini berarti
rata-rata penduduk bumi mengalami defisit 0,8 gha, yang berarti diperlukan 1,44
planet bumi untuk menopang kehidupan manusia. Penggunaan bumi berdasarkan jejak
ekologi tahun 2006 adalah jejak karbon(carbon footprint) sebanyak 9,1 milyar
gha, jejak pertanian (cropland footprint)3,7 gha, jejak hutan (forest
footprint) 1,8 gha, jejak penggembalaan (grazingfootprint) 1,4 gha, jejak
perikanan (fisheries footprint) 0,6 gha dan jejak terbangun(build footprint)
0,4 gha (Globalfootprint network, 2006).
2.
Jika konsumsi manusia lebih besar dari
biokapasitas alam akan mengakibatkan kerusakan lingkungan akibat ekstraksi
sumberdaya alam yang berlebihan dan akan menurunkan kemampuan alam dalam
mendukung kebutuhan hidup manusia. Salah satu konsumsi yang besar pengaruhnya
dalam perhitungan jejakekologi adalah konsumsi pangan (Wackernagel and Rees,
1996). Jejak makanan (food footprint) menghitung dampak aktifitas konsumsi
pangan manusia terhadap alam. Dampak meliputi area lahan yang dibutuhkan untuk
memproduksi biomassa, lahan hutan untuk menyerap sampah dan CO2 dalam produksi
tersebutdan lahan perairan dalam memproduksi perikanan. Semakin jauh lokasi
sumberpangan dengan konsumen dan semakin sering mengkonsumsi pangan kemasan, maka
semakin besar pula luasan lahan yang diperlukan untuk memenuhinya(Bond, 2002).
2.1.2
Konsep Ecologi footprint
a. Tapak ekologi (Ecological
Footprint) adalah konsep untuk mencermati pengaruh manusia terhadap
cadangan dan daya dukung bumi
b. Memahami tapak ekologi
memungkinkan untuk melihat seberapa besar kekayaan alam (‘renewable’) yang
masih tersisa, dan seberapa besar pengaruh konsumsi manusia terhadap
ketersediaannya
c. Tapak ekologi atau ecological
footprint adalah perangkat analisis untuk mengukur dan mengomunikasikan dampak pemanfaatan
sumber daya pada lingkungan.
d. Komponen yang dianalisis dalam
tapak ekologi adalah penggunaan energy langsung : material dan limbah, pangan, transport
personal, air, bangunan
2.1.3 Perilaku konsumen
Jika manusia (secara keseluruhan,
kaya ataupun miskin) menjadi tertuduh atas penyebab kerusakan lingkungan dan
perubahan iklim, apa yang bisa dilakukan. Sekarang ini target yang dilakukan
oleh para pembela lingkungan adalah bagaimana sesegera mungkin orang dapat
mengubah pola gaya hidup dan perilaku.
Ada empat faktor yang diperkirakan
dapat menentukan perubahan bagi perilaku manusia, baik secara individual maupun
kolektif yaitu :
1. Nilai-nilai moral dan budaya didalamnya
termasuk nilai keagamaan yang mengkristal.
Dengan keyakinan, seseorang akan terdorong
untuk tidak cenderung merusak atau melakukan sesuatu berlebih-lebihan. Misalnya
agama sangat menganjurkan manusia tidak berlaku boros dan bertindak mubazir. Di
lain pihak, budaya pula yang dapat mendorong atau menahan seseorang berperilaku
konsumtif dan hedonis.
2. Pendidikan, yang diharapkan mampu
meningkatkan kapasitas seseorang, baik individu maupun kolektif, dalam
menyikapi dan mengubah diri untuk mendukung gaya hidup yang lebih ramah
lingkungan.
3. Perundang-undangan atau aturan dan
tata kerja yang jelas, yang mendorong manusia tidak akan secara sembrono
menguras sumber daya alam. Kealpaan dalam menerapkan sistem legal ini sangat
krusial dan pernah terjadi di Indonesia, sehingga tidak ada ketentuan dan
pembatasan kepemilikan hak pengusahaan hutan. Seorang taipan pernah
diperbolehkan menguasai konsesi hingga 5 juta hektare dan berhasil mempercepat
pengurasan sumber daya kemudian menimbulkan kerugian negara.
4. Harga pasar, yang mendorong
seseorang bergerak mengeksploitasi sumber daya guna mendapatkan keuntungan
sebanyak-banyaknya. Contoh yang baik sekarang ini tengah terjadi. Ketika crude
palm oilmeninggi, animo dan nafsu para investor serta pelaku bisnis akan
lebih agresif guna membuka kebun-kebun sawit baru, sehingga mereka harus
menggusur hutan-hutan alam yang mempunyai nilai ekonomi dan ekologi jangka
panjang serta bermanfaat di masa yang akan datang.
Lebih dari itu, sesungguhnya pasar
juga bisa memberikan peluang dan dapat mendorong perilaku konsumennya agar
bertindak ramah lingkungan. Gerakan inilah yang dilakukan oleh Wal Mart,
misalnya, dengan cara hanya menjual bola listrik hemat energi. Retailer yang
memiliki 100 juta pelanggan ini mendorong konsumennya agar mengganti bola lampu
berkekuatan 60 watt dengan lampu fluorescent yang berkekuatan 13 watt
(karena daya terang yang sama). Walaupun lampu ini lebih mahal (Rp 20-30 ribu
per buah), bola ini mampu bertahan 8-12 lebih lama dibanding lampu biasa.
Jika dihitung, lampu hemat energi
ini mampu menghemat sekitar Rp 300 ribu sepanjang pemakaian dibanding bila
menggunakan lampu biasa. Retail raksasa Amerika ini juga menghitung, satu bola
lampu fluorescent akan menghemat setengah ton gas rumah kaca yang akan
dilepaskan ke udara. Perhitungan lebih lanjut adalah perubahan perilaku
konsumen tersebut dapat mengefisienkan 10 juta ton batu bara yang dibakar dari
pembangkit listrik dan mencegah 20,5 juta ton gas rumah kaca yang terbuang atau
sama dengan pencegahan penggunaan 700 ribu mobil yang membuang gas rumah kaca
ke udara.
Penghitungan
ekologi Footprint selalu didasarkan dengan lima asumsi (venetoulis dan
thalberth, 2005) sebagai berikut :
1. Sangat mungkin menelusuri jejak hampir seluruh sumber daya yang
dikonsumsi orang dan limbah yang dihasilkannya. Informasi ini dapat ditemukan
di kantor statistic.
2. Hampir semua sumber daya dan aliran
limbah dapat dikonfersi menjadi area produktif biologis yang dibutuhkan untuk
memelihara aliran tersebut.
3. Perbedaan area dapat diekspresikan
dalam satu unit yang sama (hektar atau are)yang disebur dengan skala
proporsional produktivitas biomassa.
4. Sesudah setiap ukuran lahan
distandarisasi yang menunjukan jumlah yang sama dari produktivitas biomassa,
maka dapat ditambah dengan jumlah permintaan yang ditunjuk oleh manusia.
5. Area bagi total untuk permintaan
manusia ini dapat dibandingkan dengan jasa ekologis yang ditawarkan alam, saat
itulah kita dapat menaksir area produktif diatas planet.
Rincian asumsi untuk menetapkan kebutuhan lahan perorang
adalah :
1.
Kebutuhan pangan adalah berdasarkan 4 sehat 5 sempurna
2.
Kebutuhan papan digunakan standart T 76 perumahan dept.
PU :90 m2 untuk keluarga terdiri dari 3 orang atau 20-30 m2 per orang.
3.
Kebutuhan transfortasi setara 120 kg beras /tahun
4.
Kebutuhan energi setara 120 kg beras / tahun
5.
Kebutuhan untuk daur ulang (air, CO2, limbah/sampah
lainnya) setara dengan 120 liter air/hari untuk kemampuan hutan mendaur ulang
air 0.3 liter air untuk setiap 1 liter dengan tinggi curah hujan rata-rata
2000-2500 mm dan 56 kg CO2 perhektar hutan serta keanekaragaman hayati.
Manusia
hidup butuh PANGAN yang didapatkan dari proses BUDIDAYA TANAMAN, yang butuh lahan
yang luas. Luasan lahan pertanian di Indonesia saat ini mengalami penciutan
akibat perubahan fungsi.
Daya
dukung bumi (earth carrying capacity) secara spasial berhubungan dengan
ketersediaan lahan dimana suatu komunitas tinggal. Konsep kapasitas daya dukung
bumi tersebut mengukur besaran maksimum populasi yang mampu ditopang secara
berkelanjutan oleh luasan area tertentu di bumi.
BAB III
PEMBAHASAN
Ecological
Footprint adalah alat bantu untuk dapat kita pergunakan dalam mengukur penggunaan
sumberdaya dan kemampuan menampung limbah dari populasi manusia dihubungkan
dengan kemampuan lahan, biasanya dinyatakan dalam hektar.
Ecological
Footprint secara sederhana dapat ditentukan dengan menelusuri berapa besarnya
konsumsi sumberdaya alam (baik berupa produk ataupun jasa), serta sampah yang
kita produksi dan disetarakan dengan area permukaan bumi yang produktif secara
biologis dalam satuan luasan hektar (ha).
Jejak ekologi adalah satu sistem yang mengukur seberapa banyak tanah dan air
yang diperlukan populasi manusia untuk menghasilkan sumber yang mereka habiskan
dan menyerap limbah yang dihasilkannya. (Wackernagel & Rees, 1996)
Dari pernyataan diatas dapat
saya jabarkan jejak ekologi hasil dari lembar kerja yang telah saya isi sebagai
perhitungan kasar yg menunjukkan seberapa besar jejak ekologi saya dan bagaimana
pilihan yg saya buat menjadikan jejak ekologis saya menyusut atau meluas.
a.
Penggunaan Air
Dalam
penggunaan air selain untuk kegiatan rumah tangga seperti mencuci pring, pakaian,
mobil dll. Air juga saya gunakan untuk mandi sekitar 3 – 6 menit dimana dalam
sehari saya mandi 2 kali sehari.
b.
Makanan
Pada umumnya makanan
yang saya makan dalam
sehari seperti nasi,
sayur
mayur, lauk pauk dan buah-buahan dari
produk lokal maupun impor.
c.
Transportasi
Dari
kegiatan-kegiatan sehari-hari biasanya untuk akses berpergian saya menggunakan
kendaraan pribadi berupa mobil.
d.
Tempat Tinggal
Tempat
tinggal saya ada 4 ruangan kamar, dimana dalam satu kamar di tempati 1- 2 pasang
orang. Dan lainnya terdapat ruang tamu, ruang keluarga, ruang makan dan dapur
juga terdapat kamar mandi baik di dalam dan diluar rumah.
e.
Penggunaan Energi
Dalam
penggunaan energi listrik di rumah saya sangat hemat energy karena kami menggunakan
peralatan rumah tangga yang hemat energy.
f.
Pakaian
Dalam
sehari saya mengganti pakaian 2 kali pagi dan sore, dan pakaian tersebut di
cuci setiap hari dan di keringkan dihalaman samping rumah. Pakaian bekas
biasanya akan saya berikan kepada orang yang lain yang membutuhkannya. Dari segi
pakaian memang saya agak boros karena hampir 50% pakaian yang saya puny tidak
terpakai dan mempunyai lebih dari 7 pasang sandal/sepatu.
g.
Pengolahan Sampah
Dalam pembuangan sampah
di tempat tinggal saya ada tempat penampungan sampah dimana setiap 2 hari
sekali ada petugas yang membuangnya
h.
Kesenangan/Liburan
Untuk
kegiatan liburan biasanya saya mengajak keluarga untuk liburan biasanya di
tempat yang menggunakan lahan kurang lebih 1 hektare.
PERHITUNGAN JEJAK
EKOLOGIKU
Jejak ekologi adalah satu sistem yang mengukur seberapa banyak tanah dan air
yang diperlukan populasi manusia untuk menghasilkan sumber yang mereka habiskan
dan menyerap limbah yang dihasilkannya. (Wackernagel & Rees, 1996)
Lembar kerja
berikut adalah perhitungan kasar yg menunjukkan seberapa besar jejak ekologi
saya dan bagaiman pilihan yg saya buat menjadikan jejak ekologis saya menyusut
atau meluas.
Penggunaan
air My Score
1. Penggunaan shower saat mandi pada
satu hari adalah : 70
Tidak pake shower/tidak mandi (0)
a.
1-2
menit/seperempat bagian dari bak mandi (50)
b.
3-6
menit/setengah bagian bak mandi (70)
c.
10
menit lebih/satu bak mandi penuh (90)
2.
Saya
menyiram toilet 40
a.
Setiap
waktu setelah digunakan (40)
b.
Kadang-kadang
(20)
3.
Ketika
menggosok gigi , saya biarkan air mengalir (40) 40
4.
Saya
mencuci mobil hari ini (80) 80
5.
Kami
menggunakan toilet yg dapat menyimpan air (6-9 -20
Liter/siraman) (-20)
6.
Kami
menggunakan shower yang rendah aliran air (-20) -20
7.
Saya
menggunakan mesin pencuci piring (50) 0
Subtotal 190
Makanan My
Score
1. Pada suatu hari, saya makan : 140
a.
Daging
(150/porsi)
b.
Daging
ayam (100/porsi)
c.
Ikan
tambak (80/porsi)
d.
Ikan
laut (40/porsi)
e.
Telur
(40/porsi)
f.
Susu
(40/porsi)
g.
Buah
(20/porsi)
h.
Sayur
(20/porsi)
i.
Roti,
nasi, sereal (20/porsi)
2.
_____yang
saya makan tumbuh di daerah saya 30
a.
Semua
(0)
b.
Beberapa
(30)
c.
Tidak
satu pun / tidak ada (60)
3.
_____yang
saya makan organik 30
a.
Semua
(0)
b.
Beberapa
(30)
c.
Tidak
ada (60)
4.
Saya
menghaluskan buah/sayur 60
a.
Ya
(-20)
b.
Tidak
(60)
5.
_____makanan
saya diproses di pabrik 30
a.
Semua
(100)
b.
Beberapa
(30)
c.
Tidak
satupun/tidak ada (0)
6.
____makanan
saya sudah dikemas 30
a. Semua (100)
b. Beberapa (30)
c. Tidak satupun (0)
7.
Pada
setiap hari, saya buang : 0
a. Tidak satupun dari makanan saya
(0)
b. Seperempat bagian makanan saya
(100)
c. Sepertiga bagian dari makanan
saya (150)
d. Setengah bagian dari makanan saya
(200)
Subtotal 320
Transportasi
1.
Pada
suatu hari, saya bepergian menggunakan : 200
a. Jalan kaki (0)
b. Sepeda (5 tiap digunakan)
c. Kendaraan umum (30 tiap
digunakan)
d. Kendaraan pribadi (200 tiap digunakan
)
2.
Effisiensi bahan bakar kendaraan pribadi saya 100
adalah ___liter/100 KM (galon/60 mil)
a. kurang dari 6 liter / 2 galon
(-50)
b. 6-9 liter / 2 – 21/2galon (50)
c. 10-13 liter/3-31/2 (100)
d. Lebih dari 13 liter / 31/2 galon
(200)
3.
Waktu
yang saya habiskan menggunakan kendaraan saya 100
Setiap hari :
a. Tidak ada (0)
b. Kurang dari setengah jam (40)
c. Setengah sampai satu jam (60)
d. Lebih dari satu jam (100)
4.
Seberapa
besar mobil yang saya bawa pada suatu hari ? 100
a. Tidak menggunakan mobil (-20)
b. Kecil (50)
c. Sedang (100)
d. Besar (SUV) (200)
5.
Jumlah
mobil dalam perjalanan kami ? 50
a. Tidak ada (0)
b. 1 mobil (50)
c. 2 mobil (100)
d. Lebih dari 2 mobil (200)
6.
Pada
suatu hari, saya berjalan/lari selama : 100
a. 5 jam atau lebih (-75)
b. 3 sampai 5 jam (-25)
c. 1 sampai 3 jam (0)
d. Setengah jam sampai satu jam (10)
e.
Kurang
dari 10 menit (100)
Subtotal 650
Tempat
Tinggal
1.
Jumlah
ruang per orang (jumlah ruang dengan jumlah orang 140
Yang tinggal di rumah)
a. Kurang dari dua ruangan per orang
(10)
b. 2 sampai 3 ruangan per orang (80)
c. 4 sampai 6 ruangan perorang (140)
d. 7 atau lebih ruangan perorang
(200)
2.
Kami
berbagi rumah kami dengan orang yang bukan anggota 0
Keluarga kami (-50)
3.
Kami
memiliki rumah kedua, rumah liburan yang seringkali kosong 0
a. Tidak (0)
b. Kami punya/menggunakannya dengan
orang lain (200)
c. Ya (400)
Subtotal 140
Penggunaan
energi
1.
Pada
musim dingin, suhu rumah kami : 100
a. Dibawah 15 derajat celcius (59 F)
(-20)
b. 15 sampai 18 derajat celcius
(59-64 F) (50)
c. 19 sampai 22 derajat celcius
(66-71 F) (100)
d. 22 derajat celcius (71 F) atau
lebih (150)
2.
Kami
menjemur pakaian di luar ruangan atau di rak dalam -50
Ruangan
a. Selalu (-50)
b. Kadang-kadang (20)
c. Tidak pernah (60)
3.
Kami
menggunakan refrigerator (kulkas) yang efisien energinya -50
a. Ya (-50)
b. Tidak (50)
4.
Kami
menggunakan lampu fluoresen -50
a. Ya (-50)
b. Tidak (50)
5.
Saya
mematikan lampu, komputer, dan televisi ketika 0
Tidak digunakan
a. Ya (0)
b. Tidak (50)
6.
Supaya
dingin, saya gunakan : 30
a. Air conditioning : mobil/rumah
(rata-rata 30)
b. Kipas angin (-10)
c. Tidak pakai apa apa (-50)
7.
Hari
ini di luar ruanagan, saya menghabiskan waktu: 100
a. 7 jam (0)
b. 4-6 jam (10)
c. 2 sampai 3 jam (20)
d. Kurang dari 2 jam (100)
Subtotal 80
Pakaian
1. Saya berganti pakaian setiap hari
dan di cuci (80) 80
2. Saya menggunakan pakaian yang
telah di tentukan (-20) 0
3. Seperempat dari pakaian saya
buatan tangan atau baju bekas (-20) 0
4. Sebagian besar pakaian saya akan
diganti setiap tahun baru (120) 120
5. Saya memberikan pakaian yang
tidak lagi saya pakai ke toko barang 100
Bekas
a.
Ya
(0)
b.
Tidak
(100)
6. Saya membeli hem (atasan) dari
bahan katun jika bisa (-10) 0
7. Saya tidak pernah memakai ___%
dari pakaian saya. 50
a.
Kurang
dari 25% (25)
b.
50%
(50)
c.
75%
(75)
8. Saya mempunyai ___pasang sepatu 90
a.
2
sampai 3 (20)
b.
4
sampai 6 (60)
c.
7
atau lebih (90)
Subtotal 540
Pengelolaan
sampah
1.
Semua
sampah dikumpulkan dalam: 200
a. Kotaksepatu (20)
b. lubang Besar (60)
c. Tempat sampah (200)
d. Tidak ada sampah yang dihasilkan
(-50)
2. Saya gunakan kembali jenis sampah daripada 0
membuangnya (-20)
3. Saya perbaiki jenis sampah daripada dibuang (-20) 0
4. Saya daur ulang semua kertas,
kotoran, kaca dan plastik (-20) 0
5.
Saya
menghindari jenis yang sekali pakai
sesering mungkin -10
a. Ya (-10)
b. No (60)
6.
Saya
menggunakan batere yang dapat di cas ulang jika dapat (-30) 0
7.
Menambah
satu poin masing-masing rupiah yang dibelanjakan 0
a. Pada suatu hari
b. Hari ini tidak membeli paapun (0)
Subtotal 190
Kesenangan
1.
Permainan
tertentu, meliputi halaman,kolam, gim, ski, 60
Area parkir dll, kegiatan yang
dilakukan bersama-sama
a. Tidak ada (0)
b. Kurang dari 1 hektar / 21/2 acres
(20)
c. 1 sampai 2 hektar/21/2 sampai 5
acres (60)
d. 2 atau lebih hektar/ 5 atau lebih
acres (100)
2.
Pada
suatu hari, saya menggunakan televisi atau komputer 80
a. Tidak sama sekali (0)
b. Kurang dari 1 jam (50)
c. Lebih dari 1 jam (80)
3.
Berapa
banyak peralatan yang dibutuhkan untuk aktivitas tertentu? 20
a. Tidak satupun (0)
b. Sangat sedikit (20)
c. Beberapa (60)
d. Banyak (80)
Subtotal 160
Kesimpulan
Pindahkan subtotal pada masing-masing bagian dan tambahkan
menjadi grand total
Penggunaan air :
190
Makanan
: 320
Transportasi :
650
Tempat tinggal :
140
Penggunaan energi :
80
Pakaian :
540
Pengelolaan sampah : 190
Permainan :
160
Grand Total
: 2270
Jadi, total
keseluruhan tersebut menjadi jejak ekologis pribadiku, dimana :
Total
keseluruhan dibagi 100 = jejak ekologis dalam satuan hektar
JADI JEJAK
EKOLOGIS PRIBADI = 22,7 HEKTAR
BAB IV
PENUTUP
4.1 KESIMPULAN
Ecological
Footprint ini dapat
digunakan sebagai ukuran prestasi kita dalam mendukung keberlanjutan bumi ini,
dan menjadi indikator terbaik dan efisien dalam mendukung keberlanjutan
kehidupan. Alat ukur ini menjadi penting dalam konteks untuk mengetahui apakah
kegiatan konsumsi yang kita lakukan masih dalam batas daya dukung lingkungan
ataukah sudah melewatinya, dengan kata lain masih dalam surplus ataukah sudah
dalam defisit (penurunan kualitas) ekologi. Jadi Jejak
ekologis pribadiku sebesar 22,7 Hektar.
No comments:
Post a Comment