Thursday, March 21, 2013

(JEJAK KAKI EKOLOGIS




TUGAS 
ETIKA & NILAI LINGKUNGAN
"JEJAK KAKI EKOLOGIS"
(ECOLOGICAL FOOTPRINT)





NAMA               : SRIWAHYUNI
NIM                   : 12.13101.00.52 

DOSEN PEMBIMBING
PROF. SUPLI EFFENDI RAHIM



PROGRAM PASCA SARJANA KESEHATAN MASYARAKAT
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN BINA HUSADA
PALEMBANG
2013
BAB I
PENDAHULUAN

I.1 Latar Belakang

Menghitung jejak ekologi perseorangan  bertujuan untuk memperkirakan berapa banyak atau berapa besar produktivitas biologik lahan yang ada di bumi dan air yang dibutuhkan untuk mendukung  gaya hidup orang masing-masing. Perhitungan meliputi delapan kategoris yang mewakili beberapa cara manusia menggunakan alam setiap hari. Perhitungan yang sering  dijelaskan bukan survei yang ilmiah, tapi memberikan perkiraan yang baik yang berimplikasi pada gaya hidup sesorang.
Analisis gaya hidup yang lebih teliti meliputi beberapa kenyataan yang seringkali meningkat atau bertambah ukurannya salah satunya menggunakan jejak ekologi (ecological footprint).  Beberapa gaya hidup seperti ukuran atau besarnya rumah atau berapa banyak mobil masing-masing anggota keluarga tidak mereka kendalikan secara langsung. Hal tersebut menjelaskan bahwa perhitungan berarti memberi suatu sudut pandang terhadap kehidupan seseorang  dan merupakan dasar informasi yang dapat membantu memonitor dampak perubahan – perubahan yang dibuat seseorang dalam gaya hidupnya. Seseorang dapat sebagai contoh membuat pilihan yang berbeda jika seseorang menginginkan rumah atau mobil di masa yang akan datang. Hubungan antara kesadaran akan gaya hidup dan masa depan, jejak ekologis penting dipelajari dapat menghasilkan outcome yang dapat digunakan .
Sebuah pendekatan yang baru-baru ini populer dengan Ecological Footprint menjadi alat ukur yang mengkaji tingkat konsumsi manusia dan dampaknya terhadap lingkungan. Konsep "jejak kaki ekologis" (Ecological Footprint) diperkenalkan pada tahun 1990-an oleh William Rees dan Mathis Wackernagel (Wackernagel and Rees, 1996).
Ecological Footprint mengukur permintaan penduduk atas alam dalam satuan metric yaitu area global biokapasitas. Dengan membandingkan Ecological Footprint dengan ketersediaan kapasitas biologis bumi, analisis Ecological Footprint menyarankan apakah pemanfaatan lahan pertanian, hutan, peternakan, lahan energy itu dapat dilanjutkan.
Pada 2001 kapasitas lahan kehidupan (biocapacity) bumi hanyalah 11.3 miliar global hektare, yang hanya merupakan seperempat permukaan bumi atau hanya memberi jatah paling tinggi 1,8 gha per orang. Adapun WWF (2005) pernah menghitung bahwa rata-rata per kapita jejak ekologi per orang di bumi adalah 2,2 gha, artinya selama ini, secara rata-rata penduduk bumi mengalami defisit 0,4 gha.
Rata-rata jejak ekologi tertinggi per kapita penduduk Amerika Serikat (9,5 gha), Inggris (5,45 gha), dan (Swiss 4 gha), sedangkan Indonesia diperkirakan rata-rata 1,2 gha. Adapun jejak ekologi terendah adalah Bangladesh, dengan rata-rata 0,5 gha. Pendekatan ini menunjukkan bahwa semakin kaya suatu negara dan bangsa, semakin besar jejak ekologi mereka dalam menguras sumber daya di bumi. Dengan demikian, kapasitas yang diperlukan dengan gaya hidup negara-negara maju jauh lebih boros, sehingga untuk bangsa Amerika guna memenuhi gaya hidup mereka diperlukan 9,5 planet setara dengan bumi, sedangkan warga Inggris memerlukan lima planet dan pola jejak ekologi rakyat Swiss memerlukan empat planet lagi. Jadi gaya hidup mereka di negara-negara kayalah yang menjadi penekan kemampuan bumi dalam menyediakan suplai sumber daya alam.


I.2 Tujuan

1.    Untuk mengetahui gambaran  dan metode pengukuran jejak ekologis penulis dalam satu tahun.
2.       Memberikan gambaran kebutuhan lahan perorang pertahun berdasarkan kriteria di Indonesia.








BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.I Ekological Footprint

2.1.1 Pengertian
Ecological Footprint adalah alat bantu untuk dapat kita pergunakan dalam mengukur penggunaan sumberdaya dan kemampuan menampung limbah dari populasi manusia dihubungkan dengan kemampuan lahan, biasanya dinyatakan dalam hektar.
Ecological Footprint dapat digunakan sebagai ukuran prestasi kita dalam mendukung keberlanjutan bumi ini, dan menjadi indikator terbaik dan efisien dalam mendukung keberlanjutan kehidupan. Alat ukur ini menjadi penting dalam konteks untuk mengetahui apakah kegiatan konsumsi yang kita lakukan masih dalam batas daya dukung lingkungan ataukah sudah melewatinya, dengan kata lain masih dalam surplus ataukah sudah dalam defisit (penurunan kualitas) ekologi.
Ecological Footprint secara sederhana dapat ditentukan dengan menelusuri berapa besarnya konsumsi sumberdaya alam (baik berupa produk ataupun jasa), serta sampah yang kita produksi dan disetarakan dengan area permukaan bumi yang produktif secara biologis dalam satuan luasan hektar (ha).
Ecological footprint (jejak ekologi) adalah suatu metode penghitungan sumberdaya yang memperkirakan konsumsi sumberdaya alam dan penyerapan limbah yang diperlukan sebuah populasi manusia atau kegiatan ekonomi dalam bentuk :
1.        Luas lahan area produktif (Wackernagel and Rees, 1996).
Analisis jejak ekologi ini menghitung dampak aktifitas manusia terhadap alam. Metode ini mampu menjawab pertanyaan dasar pembangunan berkelanjutan, yaitu seberapa besarsumberdaya alam yang telah digunakan manusia dibandingkan dengan ketersediaannya sehingga konsep ini dapat membantu mencapai pembangunan keberlanjutan. Menurut Wackernagel et.al. (2005) penelitian tentang jejak ekologimerupakan salah satu upaya mendukung keberhasilan pemerintah nasional ataupun lokal dalam membantu penduduknya hidup berkecukupan baik sekarang maupun dimasa depan. Walaupun keberadaan modal alami, kemampuan alamuntuk menyediakan sumber daya dan pelayanan ekologi bukanlah satu-satunya penentu keberhasilan ini. Namun tanpa modal alami, visi tersebut menjadi tidak mungkin untuk diwujudkan. Hasil penelitian Globalfootprint Network tahun 2006 dengan populasi penduduk dunia 6,6 milyar jiwa, menunjukan total biocapacity (kapasitasproduksi secara hayati) adalah 11,9 milyar global hektar (gha) atau 1,8 gha perkapita, sedangkan total jejak ekologi adalah 17,1 milyar gha atau 2,6 gha perkapita. Hal ini berarti rata-rata penduduk bumi mengalami defisit 0,8 gha, yang berarti diperlukan 1,44 planet bumi untuk menopang kehidupan manusia. Penggunaan bumi berdasarkan jejak ekologi tahun 2006 adalah jejak karbon(carbon footprint) sebanyak 9,1 milyar gha, jejak pertanian (cropland footprint)3,7 gha, jejak hutan (forest footprint) 1,8 gha, jejak penggembalaan (grazingfootprint) 1,4 gha, jejak perikanan (fisheries footprint) 0,6 gha dan jejak terbangun(build footprint) 0,4 gha (Globalfootprint network, 2006).
2.        Jika konsumsi manusia lebih besar dari biokapasitas alam akan mengakibatkan kerusakan lingkungan akibat ekstraksi sumberdaya alam yang berlebihan dan akan menurunkan kemampuan alam dalam mendukung kebutuhan hidup manusia. Salah satu konsumsi yang besar pengaruhnya dalam perhitungan jejakekologi adalah konsumsi pangan (Wackernagel and Rees, 1996). Jejak makanan (food footprint) menghitung dampak aktifitas konsumsi pangan manusia terhadap alam. Dampak meliputi area lahan yang dibutuhkan untuk memproduksi biomassa, lahan hutan untuk menyerap sampah dan CO2 dalam produksi tersebutdan lahan perairan dalam memproduksi perikanan. Semakin jauh lokasi sumberpangan dengan konsumen dan semakin sering mengkonsumsi pangan kemasan, maka semakin besar pula luasan lahan yang diperlukan untuk memenuhinya(Bond, 2002).


2.1.2 Konsep Ecologi footprint
a.       Tapak ekologi (Ecological Footprint) adalah konsep untuk mencermati pengaruh manusia terhadap cadangan dan daya dukung bumi
b.       Memahami tapak ekologi memungkinkan untuk melihat seberapa besar kekayaan alam (‘renewable’) yang masih tersisa, dan seberapa besar pengaruh konsumsi manusia terhadap ketersediaannya
c.       Tapak ekologi atau ecological footprint adalah perangkat analisis untuk mengukur dan mengomunikasikan dampak pemanfaatan sumber daya pada lingkungan.
d.      Komponen yang dianalisis dalam tapak ekologi adalah penggunaan energy langsung : material dan limbah, pangan, transport personal, air, bangunan

2.1.3 Perilaku konsumen
Jika manusia (secara keseluruhan, kaya ataupun miskin) menjadi tertuduh atas penyebab kerusakan lingkungan dan perubahan iklim, apa yang bisa dilakukan. Sekarang ini target yang dilakukan oleh para pembela lingkungan adalah bagaimana sesegera mungkin orang dapat mengubah pola gaya hidup dan perilaku.
Ada empat faktor yang diperkirakan dapat menentukan perubahan bagi perilaku manusia, baik secara individual maupun kolektif yaitu :
1.     Nilai-nilai moral dan budaya didalamnya termasuk nilai keagamaan yang mengkristal.
      Dengan keyakinan, seseorang akan terdorong untuk tidak cenderung merusak atau melakukan sesuatu berlebih-lebihan. Misalnya agama sangat menganjurkan manusia tidak berlaku boros dan bertindak mubazir. Di lain pihak, budaya pula yang dapat mendorong atau menahan seseorang berperilaku konsumtif dan hedonis.
2.     Pendidikan, yang diharapkan mampu meningkatkan kapasitas seseorang, baik individu maupun kolektif, dalam menyikapi dan mengubah diri untuk mendukung gaya hidup yang lebih ramah lingkungan.
3.     Perundang-undangan atau aturan dan tata kerja yang jelas, yang mendorong manusia tidak akan secara sembrono menguras sumber daya alam. Kealpaan dalam menerapkan sistem legal ini sangat krusial dan pernah terjadi di Indonesia, sehingga tidak ada ketentuan dan pembatasan kepemilikan hak pengusahaan hutan. Seorang taipan pernah diperbolehkan menguasai konsesi hingga 5 juta hektare dan berhasil mempercepat pengurasan sumber daya kemudian menimbulkan kerugian negara.
4.     Harga pasar, yang mendorong seseorang bergerak mengeksploitasi sumber daya guna mendapatkan keuntungan sebanyak-banyaknya. Contoh yang baik sekarang ini tengah terjadi. Ketika crude palm oilmeninggi, animo dan nafsu para investor serta pelaku bisnis akan lebih agresif guna membuka kebun-kebun sawit baru, sehingga mereka harus menggusur hutan-hutan alam yang mempunyai nilai ekonomi dan ekologi jangka panjang serta bermanfaat di masa yang akan datang.
Lebih dari itu, sesungguhnya pasar juga bisa memberikan peluang dan dapat mendorong perilaku konsumennya agar bertindak ramah lingkungan. Gerakan inilah yang dilakukan oleh Wal Mart, misalnya, dengan cara hanya menjual bola listrik hemat energi. Retailer yang memiliki 100 juta pelanggan ini mendorong konsumennya agar mengganti bola lampu berkekuatan 60 watt dengan lampu fluorescent yang berkekuatan 13 watt (karena daya terang yang sama). Walaupun lampu ini lebih mahal (Rp 20-30 ribu per buah), bola ini mampu bertahan 8-12 lebih lama dibanding lampu biasa.
Jika dihitung, lampu hemat energi ini mampu menghemat sekitar Rp 300 ribu sepanjang pemakaian dibanding bila menggunakan lampu biasa. Retail raksasa Amerika ini juga menghitung, satu bola lampu fluorescent akan menghemat setengah ton gas rumah kaca yang akan dilepaskan ke udara. Perhitungan lebih lanjut adalah perubahan perilaku konsumen tersebut dapat mengefisienkan 10 juta ton batu bara yang dibakar dari pembangkit listrik dan mencegah 20,5 juta ton gas rumah kaca yang terbuang atau sama dengan pencegahan penggunaan 700 ribu mobil yang membuang gas rumah kaca ke udara.
Penghitungan ekologi Footprint selalu didasarkan dengan lima asumsi (venetoulis dan thalberth, 2005) sebagai berikut :
1.      Sangat mungkin menelusuri jejak hampir seluruh sumber daya yang dikonsumsi orang dan limbah yang dihasilkannya. Informasi ini dapat ditemukan di kantor statistic.
2.      Hampir semua sumber daya dan aliran limbah dapat dikonfersi menjadi area produktif biologis yang dibutuhkan untuk memelihara aliran tersebut.
3.      Perbedaan area dapat diekspresikan dalam satu unit yang sama (hektar atau are)yang disebur dengan skala proporsional produktivitas biomassa.
4.      Sesudah setiap ukuran lahan distandarisasi yang menunjukan jumlah yang sama dari produktivitas biomassa, maka dapat ditambah dengan jumlah permintaan yang ditunjuk oleh manusia.
5.      Area bagi total untuk permintaan manusia ini dapat dibandingkan dengan jasa ekologis yang ditawarkan alam, saat itulah kita dapat menaksir area produktif diatas planet.



Rincian asumsi untuk menetapkan kebutuhan lahan perorang adalah :
1.      Kebutuhan pangan adalah berdasarkan 4 sehat 5 sempurna
2.      Kebutuhan papan digunakan standart T 76 perumahan dept. PU :90 m2 untuk keluarga terdiri dari 3 orang atau 20-30 m2 per orang.
3.      Kebutuhan transfortasi setara 120 kg beras /tahun
4.      Kebutuhan energi setara 120 kg beras / tahun
5.      Kebutuhan untuk daur ulang (air, CO2, limbah/sampah lainnya) setara dengan 120 liter air/hari untuk kemampuan hutan mendaur ulang air 0.3 liter air untuk setiap 1 liter dengan tinggi curah hujan rata-rata 2000-2500 mm dan 56 kg CO2 perhektar hutan serta keanekaragaman hayati.
Manusia hidup butuh PANGAN yang didapatkan dari proses BUDIDAYA TANAMAN, yang butuh lahan yang luas. Luasan lahan pertanian di Indonesia saat ini mengalami penciutan akibat perubahan fungsi.
Daya dukung bumi (earth carrying capacity) secara spasial berhubungan dengan ketersediaan lahan dimana suatu komunitas tinggal. Konsep kapasitas daya dukung bumi tersebut mengukur besaran maksimum populasi yang mampu ditopang secara berkelanjutan oleh luasan area tertentu di bumi.










BAB III
PEMBAHASAN

Ecological Footprint adalah alat bantu untuk dapat kita pergunakan dalam mengukur penggunaan sumberdaya dan kemampuan menampung limbah dari populasi manusia dihubungkan dengan kemampuan lahan, biasanya dinyatakan dalam hektar.

Ecological Footprint secara sederhana dapat ditentukan dengan menelusuri berapa besarnya konsumsi sumberdaya alam (baik berupa produk ataupun jasa), serta sampah yang kita produksi dan disetarakan dengan area permukaan bumi yang produktif secara biologis dalam satuan luasan hektar (ha).

Jejak ekologi adalah satu sistem yang mengukur seberapa banyak tanah dan air yang diperlukan populasi manusia untuk menghasilkan sumber yang mereka habiskan dan menyerap limbah yang dihasilkannya. (Wackernagel & Rees, 1996)

Dari pernyataan diatas dapat saya jabarkan jejak ekologi hasil dari lembar kerja yang telah saya isi sebagai perhitungan kasar yg menunjukkan seberapa besar jejak ekologi saya dan bagaimana pilihan yg saya buat menjadikan jejak ekologis saya menyusut atau meluas.

a.        Penggunaan Air
Dalam penggunaan air selain untuk kegiatan rumah tangga seperti mencuci pring, pakaian, mobil dll. Air juga saya gunakan untuk mandi sekitar 3 – 6 menit dimana dalam sehari saya mandi 2 kali sehari.

b.        Makanan
Pada umumnya makanan yang saya makan dalam sehari seperti nasi, sayur mayur, lauk pauk  dan buah-buahan dari produk lokal maupun impor.

c.         Transportasi
Dari kegiatan-kegiatan sehari-hari biasanya untuk akses berpergian saya menggunakan kendaraan pribadi berupa mobil.

d.        Tempat Tinggal
Tempat tinggal saya ada 4 ruangan kamar, dimana dalam satu kamar di tempati 1- 2 pasang orang. Dan lainnya terdapat ruang tamu, ruang keluarga, ruang makan dan dapur juga terdapat kamar mandi baik di dalam dan diluar rumah.

e.         Penggunaan Energi
Dalam penggunaan energi listrik di rumah saya sangat hemat energy karena kami menggunakan peralatan rumah tangga yang hemat energy.

f.         Pakaian
Dalam sehari saya mengganti pakaian 2 kali pagi dan sore, dan pakaian tersebut di cuci setiap hari dan di keringkan dihalaman samping rumah. Pakaian bekas biasanya akan saya berikan kepada orang yang lain yang membutuhkannya. Dari segi pakaian memang saya agak boros karena hampir 50% pakaian yang saya puny tidak terpakai dan mempunyai lebih dari 7 pasang sandal/sepatu.

g.        Pengolahan Sampah
Dalam pembuangan sampah di tempat tinggal saya ada tempat penampungan sampah dimana setiap 2 hari sekali ada petugas yang membuangnya
h.        Kesenangan/Liburan
Untuk kegiatan liburan biasanya saya mengajak keluarga untuk liburan biasanya di tempat yang menggunakan lahan kurang lebih 1 hektare.










PERHITUNGAN JEJAK EKOLOGIKU
Jejak ekologi adalah satu sistem yang mengukur seberapa banyak tanah dan air yang diperlukan populasi manusia untuk menghasilkan sumber yang mereka habiskan dan menyerap limbah yang dihasilkannya. (Wackernagel & Rees, 1996)

Lembar kerja berikut adalah perhitungan kasar yg menunjukkan seberapa besar jejak ekologi saya dan bagaiman pilihan yg saya buat menjadikan jejak ekologis saya menyusut atau meluas.

Penggunaan air                                                                                                      My Score
1.      Penggunaan shower saat mandi pada satu hari adalah :                                   70
Tidak pake shower/tidak mandi (0)
a.       1-2 menit/seperempat bagian dari bak mandi (50)
b.      3-6 menit/setengah bagian  bak mandi (70)
c.       10 menit lebih/satu bak mandi penuh  (90)

2.      Saya menyiram toilet                                                                           40
a.       Setiap waktu setelah digunakan (40)
b.      Kadang-kadang (20)

3.      Ketika menggosok gigi , saya biarkan air mengalir (40)                                   40
4.      Saya mencuci mobil hari ini (80)                                                         80
5.      Kami menggunakan toilet yg dapat menyimpan air (6-9                                  -20
Liter/siraman) (-20)
6.      Kami menggunakan shower yang rendah aliran air (-20)                                 -20
7.      Saya menggunakan mesin pencuci piring (50)                                     0
Subtotal                       190

Makanan                                                                                                        My Score
1.      Pada suatu hari, saya makan :                                                              140
a.       Daging (150/porsi)
b.      Daging ayam (100/porsi)
c.       Ikan tambak (80/porsi)
d.      Ikan laut (40/porsi)
e.       Telur (40/porsi)
f.       Susu (40/porsi)
g.       Buah (20/porsi)
h.      Sayur (20/porsi)
i.        Roti, nasi, sereal (20/porsi)

2.      _____yang saya makan tumbuh di daerah saya                                               30
a.       Semua (0)
b.      Beberapa (30)
c.       Tidak satu pun / tidak ada (60)

3.      _____yang saya makan organik                                                                      30
a.       Semua (0)
b.      Beberapa (30)
c.       Tidak ada (60)

4.      Saya menghaluskan buah/sayur                                                                       60
a.       Ya (-20)
b.      Tidak (60)

5.      _____makanan saya diproses di pabrik                                                           30
a.       Semua (100)
b.      Beberapa (30)
c.       Tidak satupun/tidak ada (0)

6.      ____makanan saya sudah dikemas                                                      30
a.       Semua (100)
b.      Beberapa (30)
c.       Tidak satupun (0)

7.      Pada setiap hari, saya buang :                                                              0
a.       Tidak satupun dari makanan saya (0)
b.      Seperempat bagian makanan saya (100)
c.       Sepertiga bagian dari makanan saya (150)
d.      Setengah bagian dari makanan saya (200)

                                                                        Subtotal                       320

Transportasi
1.      Pada suatu hari, saya bepergian menggunakan :                                              200
a.       Jalan kaki (0)
b.      Sepeda (5 tiap digunakan)
c.       Kendaraan umum (30 tiap digunakan)
d.      Kendaraan pribadi (200 tiap digunakan )

2.      Effisiensi  bahan bakar kendaraan pribadi saya                                               100
 adalah ___liter/100 KM          (galon/60 mil)
a.       kurang dari 6 liter / 2 galon (-50)
b.      6-9 liter / 2 – 21/2galon (50)
c.       10-13 liter/3-31/2 (100)
d.      Lebih dari 13 liter / 31/2 galon (200)

3.      Waktu yang saya habiskan menggunakan kendaraan saya                  100
Setiap hari :
a.       Tidak ada (0)
b.      Kurang dari setengah jam (40)
c.       Setengah sampai satu jam (60)
d.      Lebih dari satu jam (100)


4.      Seberapa besar mobil yang saya bawa pada suatu hari ?                                 100
a.       Tidak menggunakan mobil (-20)
b.      Kecil (50)
c.       Sedang (100)
d.      Besar (SUV) (200)

5.      Jumlah mobil dalam perjalanan kami ?                                                            50
a.       Tidak ada (0)
b.      1 mobil (50)
c.       2 mobil (100)
d.      Lebih dari 2 mobil (200)


6.      Pada suatu hari, saya berjalan/lari selama :                                          100
a.       5 jam atau lebih (-75)
b.      3 sampai 5 jam (-25)
c.       1 sampai 3 jam (0)
d.      Setengah jam sampai satu jam (10)
e.       Kurang dari 10 menit (100)
                                                                                                Subtotal           650

Tempat Tinggal
1.      Jumlah ruang per orang (jumlah ruang dengan jumlah orang               140
Yang tinggal di rumah)
a.       Kurang dari dua ruangan per orang (10)
b.      2 sampai 3 ruangan per orang (80)
c.       4 sampai 6 ruangan perorang (140)
d.      7 atau lebih ruangan perorang (200)

2.      Kami berbagi rumah kami dengan orang yang bukan anggota                         0
Keluarga kami (-50)

3.      Kami memiliki rumah kedua, rumah liburan yang seringkali kosong   0
a.       Tidak (0)
b.      Kami punya/menggunakannya dengan orang lain (200)
c.       Ya (400)
                                                                                    Subtotal           140


Penggunaan energi
1.      Pada musim dingin, suhu rumah kami :                                                           100
a.       Dibawah 15 derajat celcius (59 F) (-20)
b.      15 sampai 18 derajat celcius (59-64 F) (50)
c.       19 sampai 22 derajat celcius (66-71 F) (100)
d.      22 derajat celcius (71 F) atau lebih (150)

2.      Kami menjemur pakaian di luar ruangan atau di rak dalam                 -50
Ruangan
a.       Selalu (-50)
b.      Kadang-kadang (20)
c.       Tidak pernah (60)

3.      Kami menggunakan refrigerator (kulkas) yang efisien energinya                    -50
a.       Ya (-50)
b.      Tidak (50)


4.      Kami menggunakan lampu fluoresen                                                  -50
a.       Ya (-50)
b.      Tidak (50)

5.      Saya mematikan lampu, komputer, dan televisi ketika                                    0
Tidak digunakan
a.       Ya (0)
b.      Tidak (50)

6.      Supaya dingin,  saya gunakan :                                                                        30
a.       Air conditioning : mobil/rumah (rata-rata 30)
b.      Kipas angin (-10)
c.       Tidak pakai apa apa (-50)

7.      Hari ini di luar ruanagan, saya menghabiskan waktu:                          100
a.       7 jam (0)
b.      4-6 jam (10)
c.       2 sampai 3 jam (20)
d.      Kurang dari 2 jam (100)
                                                                        Subtotal                       80


Pakaian
1.      Saya berganti pakaian setiap hari dan di cuci (80)                               80                   
2.      Saya menggunakan pakaian yang telah di tentukan (-20)                                0
3.      Seperempat dari pakaian saya buatan tangan atau baju bekas (-20)     0
4.      Sebagian besar pakaian saya akan diganti setiap tahun baru (120)      120
5.      Saya memberikan pakaian yang tidak lagi saya pakai ke toko barang 100
Bekas
a.       Ya (0)
b.      Tidak (100)
6.      Saya membeli hem (atasan) dari bahan katun jika bisa (-10)               0
7.      Saya tidak pernah memakai ___% dari pakaian saya.                                     50
a.       Kurang dari 25% (25)
b.      50% (50)
c.       75% (75)
8.      Saya mempunyai ___pasang sepatu                                                    90
a.       2 sampai 3 (20)
b.      4 sampai 6 (60)
c.       7 atau lebih (90)

                                                                                     Subtotal          540



Pengelolaan sampah
1.      Semua sampah dikumpulkan dalam:                                                   200
a.       Kotaksepatu (20)
b.      lubang   Besar (60)
c.       Tempat sampah (200)
d.      Tidak ada sampah yang dihasilkan (-50)

2.      Saya  gunakan kembali jenis sampah daripada                                                0
membuangnya  (-20)
3.      Saya perbaiki  jenis sampah daripada dibuang (-20)                            0
4.      Saya daur ulang semua kertas, kotoran, kaca dan plastik (-20)                        0
5.      Saya menghindari jenis yang sekali pakai  sesering mungkin               -10      
a.       Ya (-10)
b.      No (60)
6.      Saya menggunakan batere yang dapat di cas ulang jika dapat (-30)     0
7.      Menambah satu poin masing-masing rupiah yang dibelanjakan                       0
a.       Pada suatu hari
b.      Hari ini tidak membeli paapun (0)
                                                                        Subtotal                       190

Kesenangan
1.      Permainan tertentu, meliputi halaman,kolam, gim, ski,                                    60
Area parkir dll, kegiatan yang dilakukan bersama-sama
a.       Tidak ada (0)
b.      Kurang dari 1 hektar / 21/2 acres (20)
c.       1 sampai 2 hektar/21/2 sampai 5 acres (60)
d.      2 atau lebih hektar/ 5 atau lebih acres (100)

2.      Pada suatu hari, saya menggunakan televisi atau komputer                 80
a.       Tidak sama sekali (0)
b.      Kurang dari 1 jam (50)
c.       Lebih dari 1 jam (80)

3.      Berapa banyak peralatan yang dibutuhkan untuk aktivitas tertentu?    20
a.       Tidak satupun (0)
b.      Sangat sedikit (20)
c.       Beberapa (60)
d.      Banyak (80)
                                                                        Subtotal                       160









Kesimpulan
Pindahkan subtotal pada masing-masing bagian dan tambahkan menjadi grand total
Penggunaan air                        : 190
Makanan                     : 320
Transportasi                 : 650
Tempat tinggal                         : 140
Penggunaan energi       :   80
Pakaian                        : 540
Pengelolaan sampah    :  190
Permainan                    : 160

Grand Total : 2270

Jadi, total keseluruhan tersebut menjadi jejak ekologis pribadiku, dimana :
Total keseluruhan dibagi 100 = jejak ekologis dalam satuan hektar

JADI JEJAK EKOLOGIS PRIBADI  =  22,7 HEKTAR










BAB IV
PENUTUP

4.1  KESIMPULAN
Ecological Footprint ini dapat digunakan sebagai ukuran prestasi kita dalam mendukung keberlanjutan bumi ini, dan menjadi indikator terbaik dan efisien dalam mendukung keberlanjutan kehidupan. Alat ukur ini menjadi penting dalam konteks untuk mengetahui apakah kegiatan konsumsi yang kita lakukan masih dalam batas daya dukung lingkungan ataukah sudah melewatinya, dengan kata lain masih dalam surplus ataukah sudah dalam defisit (penurunan kualitas) ekologi. Jadi Jejak ekologis pribadiku sebesar 22,7 Hektar.
















Daftar Pustaka


Wackernagel, Mathis and W. Rees. Our Ecological Footprint. Gabriola Island, BC: New Society Publishers, 1996.
Monfreda, C., M. Wackernagel and D. Deumling. "Establishing national natural capital accounts based on detailed Ecological Footprint and biological capacity assessments." Land Use Policy 21 (2004): 231-246.
"Global Footprint Network Homepage." Global Footprint Network. www.footprintnetwork.org
Suharto, E. 2009. Membangun Masyarakat Memberdayakan Rakyat: Kajian Strategis Pembangunan Kesejahteraan Sosial dan Pekerjaan Sosial. Rafika Aditama.